JAKARTA - Pembangunan megaproyek futuristik The Line, bagian dari NEOM di Arab Saudi, terus berlanjut. Meski diwarnai berbagai isu kontroversial terkait perlakuan pekerja dan sumber pendanaan, proyek ini tetap berjalan dengan target penyelesaian tahap satu pada tahun 2034. Jadwal tersebut diatur agar bertepatan dengan perhelatan Piala Dunia FIFA di Arab Saudi.
Proyek Megaproyek The Line dan Visi Arab Saudi
The Line merupakan inti dari proyek ambisius NEOM, yang berarti "masa depan baru". Kota ini dirancang dengan konsep vertikal futuristik yang sepenuhnya dikelola oleh kecerdasan buatan dan energi hijau. Tur media oleh Al Arabiya pada 20 Februari 2025 menunjukkan proses konstruksi masif yang sedang berlangsung. Proyek ini digadang-gadang akan menjadi revolusi dalam pembangunan perkotaan di dunia.
Dengan panjang 170 km yang membentang dari barat ke timur, The Line dirancang sedemikian rupa untuk menciptakan gedung tanpa putus bak guratan pena melintasi gurun pasir di tepi Laut Merah. Desain kota tersebut memerlukan dinding kaca yang mencapai ketinggian 500 meter dengan lebar hanya 200 meter, menjadikannya salah satu konstruksi unik di dunia. "Proyek ini memiliki kompleksitas dan skala yang belum pernah terjadi sebelumnya," ujar Roberto Penno, kepala proyek di NEOM.
Teknologi dan Keunggulan Konstruksi
Proyek ini menampilkan metode dan teknologi konstruksi mutakhir yang revolusioner. Tiap truk yang beroperasi dilengkapi dengan sistem pelacakan canggih untuk memantau jarak, kecepatan, dan waktu berhenti, mencanang produktivitas penggalian yang lebih tinggi sambil menjaga standar keselamatan yang ketat. Sistem pengeringan yang mumpuni juga digunakan, dengan kapasitas memproses 90.000 meter kubik air per jam.
Pembangunan pilar fondasi yang kokoh menjadi prioritas sebelum membangun struktur vertikal yang direncanakan dimulai pada akhir tahun 2025. Pembangunan ini akan memanfaatkan material prefabrikasi dengan teknik modularisasi untuk efisiensi, sambil memperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan dengan mengedepankan energi terbarukan dalam operasionalnya.
Keberlanjutan dan Inovasi Hidup Perkotaan
Menurut situs resmi NEOM, The Line disebut sebagai kota vertikal yang tidak memiliki jalan atau mobil. Semua kebutuhan dapat diakses dalam waktu lima menit berjalan kaki. Desainnya yang vertikal diklaim mampu mengatasi masalah kemacetan dan polusi yang kerap dihadapi kota-kota urban. Kami ingin menggunakan lahan dengan hati-hati dan meminimalkan penggunaan lahan. Oleh karena itu, kota vertikal merupakan bagian dari upaya dan keterikatan kami terhadap lingkungan untuk menjaga lingkungan tetap utuh.
Proyek ini mencerminkan perubahan paradigma baru dalam desain perkotaan dan menyajikan alternatif gaya hidup yang lebih berkelanjutan. Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, yang juga Ketua Dewan Direksi Perusahaan NEOM, menegaskan bahwa The Line dirancang untuk mengatasi krisis kelayakan huni dan melampaui tantangan lingkungan perkotaan yang konvensional.
Kontroversi dan Tantangan Sosial
Meski menghadirkan visi masa depan yang mencengangkan, proyek ini tak lepas dari kontroversi. Keluhan terkait kebijakan hak asasi manusia denyut jantung dari kritik terhadap proyek NEOM. Pada pertengahan 2024, laporan dari lembaga hak asasi manusia seperti Human Rights Watch dan ALQST for Human Rights menyebutkan kondisi kerja yang memprihatinkan. Hal ini termasuk tempat tinggal yang tidak layak, jam kerja yang berlebihan, hingga laporan kematian pekerja dalam jumlah besar.
Menanggapi hal ini, pihak NEOM berjanji melakukan investigasi dan menyelenggarakan perbaikan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Mereka menyatakan telah mewajibkan semua kontraktor dan subkontraktor tunduk pada kode etik yang diatur oleh NEOM serta hukum Arab Saudi dan kebijakan Organisasi Buruh Internasional.
Isu penggusuran paksa terhadap suku Al-Huwaitat juga menjadi sorotan. Tuduhan pengusiran dengan kekerasan membuat suku tersebut mengadu kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa, mendesak penyelidikan lebih lanjut terhadap tindakan otoritas Saudi tersebut. Konflik ini memberikan tantangan sosial yang harus dihadapi oleh para pengembang dalam mencapai visi monumental ini.