Bank Indonesia Percepat Peluncuran QRIS Tap Tanpa Pindai untuk Transportasi Umum pada Maret 2025

Jumat, 21 Februari 2025 | 13:25:18 WIB
Bank Indonesia Percepat Peluncuran QRIS Tap Tanpa Pindai untuk Transportasi Umum pada Maret 2025

JAKARTA - Dalam upaya memperkuat transformasi digital di Indonesia, Bank Indonesia (BI) mengumumkan peluncuran inovasi terbaru dalam sistem pembayaran, yaitu Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) Tap yang tidak memerlukan pemindaian (scan) pada pertengahan Maret 2025. Inovasi ini diharapkan mempermudah transaksi elektronik, terutama di sektor transportasi umum.

Deputi Gubernur BI, Filianingsih Hendarta, mengungkapkan bahwa peluncuran QRIS Tap dipercepat dari rencana awal yang direncanakan pada akhir triwulan pertama tahun ini. "Kemarin kan kami katakan mungkin QRIS Tap diluncurkan di akhir triwulan I. Nah, ini nampaknya kami bisa percepat gitu," jelas Filianingsih dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia di Jakarta pada hari Rabu.

Inisiatif ini tidak hanya mewakili langkah maju dalam inovasi teknologi namun juga merupakan bagian dari Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2030, yang bertujuan memperkuat ekosistem digital dan membuat proses transaksi menjadi lebih efisien dan aman.

Filianingsih menambahkan bahwa perubahan ini sejalan dengan komitmen BI dalam mendukung program transformasi digital yang dilakukan oleh pemerintah, dengan fokus utamanya pada sektor transportasi. "Jadi, nanti tidak perlu lagi memindai, cukup melenggang, dekatkan saja HP (handphone)-nya ke mesin pembayaran, bisa langsung masuk ke layanan transportasi, yang penting ada dananya yang tersimpan dalam aplikasi pembayaran di HP," terangnya.

Selain meluncurkan QRIS Tap, Bank Indonesia juga merancang strategi untuk meningkatkan daya tarik penggunaan QRIS dengan menurunkan Merchant Discount Rate (MDR) dari 0,4 persen menjadi 0 persen. Langkah ini merupakan bagian dari usaha Bank Indonesia untuk mendorong peningkatan penggunaan transaksi digital di kalangan masyarakat.

MDR adalah biaya yang dikenakan kepada pemilik usaha atau merchant setiap kali terjadi pembayaran non-tunai, termasuk penggunaan QRIS. Biaya ini diterapkan oleh penyedia layanan pembayaran sebagai biaya operasional. Filianingsih menegaskan bahwa penurunan MDR tidak hanya membantu merchant tetapi juga meningkatkan daya saing QRIS sebagai alat pembayaran elektronik.

"Kami akan menurunkan MDR untuk QRIS di BLU, Badan Layanan Umum, dan PSO (Public Service Obligation/Kewajiban Pelayanan Publik). Ini merupakan bentuk keberpihakan Bank Indonesia untuk mendukung program pemerintah, khususnya untuk meningkatkan atau perbaikan layanan umum," ujarnya.

Beberapa layanan umum yang akan mendapatkan penurunan MDR antara lain adalah layanan rumah sakit, tempat wisata, pendidikan, pengelolaan dana pendidikan, pos, serta transportasi umum, termasuk MRT, KRL, dan Damri. Filianingsih mengatakan bahwa "kebijakan skema harga QRIS untuk kriteria merchant Badan Layanan Umum dan Public Service Obligation dari 0,4 persen menjadi 0 persen akan berlaku mulai 14 Maret 2025, bersamaan dengan launching QRIS Tap."

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, turut menambahkan bahwa volume transaksi ekonomi dan keuangan digital, termasuk melalui QRIS, menunjukkan pertumbuhan signifikan. "Dengan adopsi teknologi seperti QRIS Tap, kami berharap dapat lebih mendorong pertumbuhan ekonomi digital yang berkelanjutan," ucap Perry.

Perry juga menyoroti pentingnya keamanan dalam transaksi digital, "Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa inovasi kami tidak hanya mempermudah transaksi tetapi juga menjamin keamanan dan kenyamanan pengguna."

Dengan perkembangan ini, Bank Indonesia memperlihatkan keseriusan dalam memperkokoh infrastruktur pembayaran digital di Indonesia. Peluncuran QRIS Tap tanpa perlu pemindaian diharapkan menjadi solusi yang efisien dan ramah pengguna, terutama bagi mereka yang sering menggunakan transportasi umum. Inovasi ini dipandang sebagai langkah penting menuju masa depan digital yang lebih inklusif dan efisien.

Bank Indonesia juga berencana untuk terus mengembangkan inisiatif teknologi keuangan lainnya sebagai bagian dari strategi untuk mencapai inklusi keuangan yang lebih luas di seluruh Indonesia. Masyarakat pun diharapkan dapat memanfaatkan teknologi ini secara optimal guna mendukung aktivitas sehari-hari.

Dengan langkah strategis ini, Bank Indonesia tak hanya memfasilitasi kemudahan dalam transaksi tetapi juga memainkan peran penting sebagai penggerak utama dalam percepatan transformasi digital di Indonesia, sejalan dengan visi besar menuju 2030.

Terkini

Galaxy S25 FE: Fitur Premium Harga Terjangkau

Rabu, 10 September 2025 | 11:13:08 WIB

OPPO Find X9 Usung Bezel Super Tipis dan Desain Baru

Rabu, 10 September 2025 | 11:13:07 WIB

Xiaomi 15T dan 15T Pro Siap Meluncur 24 September

Rabu, 10 September 2025 | 11:13:03 WIB