JAKARTA - PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META) mengungkap perkembangan terbaru terkait proyek ambisius Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Elevated Cikunir Ulujami yang diperkirakan memakan biaya investasi hingga Rp21,26 triliun. Presiden Direktur META, Ramdani Basri, menjelaskan bahwa konstruksi proyek tersebut diproyeksikan untuk dimulai pada tahun ini, meskipun masih dalam tahap pembicaraan finalisasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Tahapan Persiapan Konstruksi
Proses persiapan konstruksi Tol JORR Cikunir-Ulujami ini telah melalui serangkaian tahap, termasuk pengajuan dan penyesuaian desain akhir yang harus disetujui oleh pihak pemerintah. Namun, Ramdani tidak mengomentari secara rinci hambatan yang menghadang pelaksanaan proyek hingga saat ini. Meskipun demikian, dia menegaskan komitmen META dan mitra konsorsium untuk segera merealisasikan pembangunan tol tersebut. “Masih persiapan lah, kita maunya sih tahun ini mudah-mudahan [konstruksi],” tambahnya.
Konsorsium Pemenang Lelang
Sesuai pengumuman hasil lelang, konsorsium yang terdiri dari PT Marga Metro Nusantara, PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI), dan PT Acset Indonusa Tbk. (ACST) telah ditetapkan sebagai pemenang tender proyek ini. Penetapan pemenang lelang ini dikukuhkan dalam Surat Menteri PUPR No. PB 0201-Mn/1465 yang dikeluarkan pada tanggal 12 Juli 2023. PT Marga Metro Nusantara merupakan anak perusahaan dari META, yang dikelola oleh Grup Salim, sementara PT Acset Indonusa berasal dari Grup Astra.
Tantangan Desain dan Struktur
Dalam laporan bisnis sebelumnya, proyek ini sempat menemui kendala pada aspek desain, terutama terkait perubahan struktur rancangan tiang pancang. Penyempurnaan desain ini merupakan bagian dari syarat yang harus dipenuhi oleh konsorsium untuk mendapatkan persetujuan final sebelum memulai konstruksi.
Manfaat dan Proyeksi Proyek
Tol JORR Elevated Cikunir-Ulujami diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap penurunan kemacetan lalu lintas di Jakarta dan sekitarnya, dengan memperlancar konektivitas transportasi antara bagian timur dan barat kota. Pengembangan infrastruktur tol ini juga dipandang sebagai langkah strategis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan di kawasan Jabodetabek.
Keterlambatan dimulainya konstruksi proyek ini memang sempat menimbulkan kekhawatiran akan meningkatnya biaya investasi dan tantangan operasional di lapangan. Namun, dukungan penuh dari pemerintah dan konsorsium yang terlibat diharapkan bisa mendorong pelaksanaan proyek ini sesuai dengan jadwal yang direncanakan.
Komitmen Pemerintah dan Konsorsium
Pemerintah melalui Kementerian PUPR memastikan dukungan terhadap proyek ini dengan menyelaraskan kebijakan dan regulasi yang ada, demi mewujudkan jaringan tol yang efisien dan terintegrasi. Sementara konsorsium berkomitmen untuk memenuhi semua persyaratan teknis dan administratif agar implementasi proyek dapat berjalan lancar.
Sebagai informasi tambahan, proyek ini merupakan bagian esensial dari pengembangan infrastruktur nasional yang sejalan dengan agenda pembangunan Presiden Joko Widodo dalam memperkuat sektor transportasi dan perekonomian nasional.
Dengan dimulainya konstruksi yang diharapkan dapat terlaksana tahun ini, masyarakat menaruh harapan besar terhadap efektivitas tol ini dalam menjawab tantangan transportasi Jakarta. Proyek bernilai triliunan ini tidak hanya sekedar memenuhi kebutuhan transportasi masa kini, tetapi juga meletakkan fondasi bagi generasi mendatang dalam menikmati sistem lalu lintas yang lebih baik.
META dan para pemangku kepentingan lainnya terus berkoordinasi untuk memastikan bahwa setiap elemen proyek dapat berjalan sesuai rencana, dengan tetap mengedepankan prinsip keselamatan dan efisiensi di setiap tahap pelaksanaannya.