JAKARTA - PT Asuransi Simas Insurtech mencatatkan pencapaian impresif dengan peningkatan pendapatan premi asuransi melalui kanal digital sebesar lebih dari 75% pada Januari 2025 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan ini menunjukkan tren positif atas strategi digitalisasi yang diterapkan oleh perusahaan tersebut.
Teguh Aria Djana, selaku Direktur Utama Simas Insurtech, mengungkapkan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari upaya perusahaan dalam memanfaatkan metode dan saluran distribusi digital untuk memasarkan produk asuransi. "Kami sudah memanfaatkan metode dan distribution channel digital dalam hal pemasaran produk asuransi sehingga premi asuransi pada kanal digital terus tumbuh setiap tahunnya," ujar Teguh kepada Kontan pada Rabu.
Sumbangsih dari sektor fintech disebut-sebut menjadi pendorong utama kenaikan signifikan ini. Dengan semakin populernya penggunaan jasa fintech di Indonesia, kesempatan bagi produk asuransi untuk lebih dikenal dan digunakan masyarakat melalui platform digital terus meningkat. Teguh menjelaskan bahwa perusahaan terus memperkuat kolaborasi dengan mitra digital untuk memanfaatkan momentum ini.
Dari keseluruhan pendapatan premi Simas Insurtech per Januari 2025, tercatat angka sebesar Rp 600 miliar, meningkat sebesar 80% dari tahun lalu. Meskipun rincian dari pendapatan premi spesifik kanal digital tidak disebutkan, nilai tersebut terangkum sebagai bagian dari keseluruhan pertumbuhan yang diperoleh perusahaan.
"Dengan tren positif tersebut, kami memproyeksi pada tahun 2025, bisnis asuransi di kanal digital masih akan tumbuh," kata Teguh, sembari menekankan bahwa daya beli masyarakat dalam platform digital seperti e-commerce, agen perjalanan online, dan fintech menjadi kunci keberhasilan jangka panjang.
Strategi dan Inovasi Digital
Menghadapi proyeksi pertumbuhan 2025 dan mengantisipasi kompetisi di industri asuransi digital, Simas Insurtech menerapkan berbagai strategi untuk tetap unggul. Salah satunya adalah optimalisasi saluran distribusi penjualan digital melalui broker, bank, serta metode affinity. Teguh menambahkan, "Kami juga terus mengembangkan penjualan direct secara digital dengan kemudahan proses terbit polis dan klaim termasuk inovasi produk yang berorientasi pada customer centric."
Selain itu, kerjasama dengan mitra digital yang sudah terjalin sebelumnya akan lebih diperkuat dengan penawaran produk-produk asuransi baru. "Di sisi lain kami akan terus menambah jumlah partner-partner digital untuk mencapai pertumbuhan premi di tahun 2025," tandas Teguh.
Digitalisasi menjadi salah satu prioritas utama dari strategi Simas Insurtech. Inovasi digital tak hanya sebatas pada pemasaran, namun juga pelayanan kepada nasabah, mulai dari penerbitan polis hingga proses klaim yang lebih mudah dan cepat.
Transformasi Digital dalam Industri Perasuransian
Transformasi digital ternyata bukan hanya menjadi perhatian dari pelaku industri, tetapi juga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesia. Dalam peta jalan pengembangan dan penguatan industri perasuransian 2023-2027, digitalisasi ditetapkan sebagai prioritas pertama dari lima strategi utama untuk mencapai pertumbuhan. Salah satu target dalam peta jalan tersebut adalah meningkatkan kontribusi saluran distribusi digital terhadap total pendapatan premi asuransi menjadi sebesar 45%.
Dengan mengadopsi langkah-langkah strategis ini, Simas Insurtech optimis terhadap potensi pertumbuhan yang bisa diraih melalui transformasi digital dan kerjasama dengan mitra teknologi. Kesadaran masyarakat yang terus meningkat akan pentingnya asuransi, ditambah dengan kemudahan akses secara digital, membuat prospek asuransi digital semakin cerah di masa depan.
Diharapkan, dengan terus berinovasi dan berkolaborasi, Simas Insurtech dapat mempertahankan dan meningkatkan pertumbuhan premi dari saluran digital, yang diharapkan menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan industri asuransi di Indonesia.
Pentingnya Asuransi di Era Digital
Mengingat perkembangan teknologi dan digitalisasi yang semakin pesat, peran asuransi digital menjadi semakin relevan bagi masyarakat yang mengalami pergeseran pola konsumsi dan preferensi dalam bertransaksi. Kemudahan akses informasi serta pelayanan yang cepat menjadi nilai tambah yang ditawarkan oleh produk asuransi digital.
"Transformasi digital telah memberi kesempatan baru bagi perusahaan asuransi untuk lebih dekat dengan konsumen dan menawarkan produk yang relevan dengan kebutuhan mereka," tutup Teguh.
Secara keseluruhan, dengan landasan strategi digital yang kuat dan kerjasama yang berkelanjutan dengan mitra teknologi, Simas Insurtech tampaknya siap menghadapi tantangan di industri perasuransian digital untuk tahun-tahun mendatang. Pencapaian ini tidak hanya menjadi penanda keberhasilan perusahaan, tetapi juga bagi pertumbuhan industri perasuransian di Indonesia secara keseluruhan.