JAKARTA - Pada rapat terbatas (ratas) yang berlangsung di Istana Negara, Jakarta, Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, mengkaji kesiapan infrastruktur untuk menghadapi arus mudik Lebaran 2025. Pertemuan penting ini juga dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY), serta sejumlah menteri teknis lainnya di bawah koordinasi Kemenko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur yang memiliki dampak langsung pada ekonomi nasional dan lokal, serta berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Menurut Menko AHY, keberhasilan dalam swasembada pangan, energi, hilirisasi industri, serta penguatan sumber daya manusia memerlukan dukungan infrastruktur yang memadai.
"Kita semua memahami bahwa pencapaian target swasembada pangan, swasembada energi, hilirisasi industri, serta penguatan sumber daya manusia melalui sektor pendidikan dan kesehatan sangat bergantung pada infrastruktur yang memadai," ujar Menko AHY.
Menko AHY juga menyampaikan bahwa dalam ratas tersebut, pembahasan utama meliputi kesiapan transportasi dan infrastruktur dalam menyambut arus mudik Lebaran 2025. Ia menekankan pentingnya koordinasi untuk memastikan kesiapan arus mudik, agar masyarakat dapat melakukan perjalanan mudik dengan aman, nyaman, dan terjangkau.
"Kami terus melakukan koordinasi untuk memastikan kesiapan arus mudik Lebaran. Kami berharap proses ini berjalan lancar, sehingga masyarakat dapat menjalankan ibadah sekaligus mudik dengan aman, nyaman, dan biaya yang terjangkau," kata Menko AHY.
Dari perspektif Kementerian Pekerjaan Umum, Menteri Dody menyoroti pentingnya mengurangi kemacetan dan meningkatkan kenyamanan masyarakat selama Mudik Lebaran 2025. Bersama dengan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), Kementerian PU berencana membuka kembali beberapa ruas tol fungsional pada masa Nataru 2024/2025, dengan peningkatan mencapai sekitar 58 km dari tahun sebelumnya.
"Tol fungsional seperti kemarin (Nataru), tetapi ada tambahan sekitar 58 km karena ada beberapa ruas tol yang kita kebut untuk membantu mengurai kemacetan saat Mudik Lebaran," jelas Menteri Dody.
Kementerian PU dan BUJT berencana membuka ruas tol fungsional sepanjang 58,42 km. Ruas tol yang akan dibuka meliputi Jalan Tol Sigli – Banda Aceh Seksi 1 (Padang Tiji – Seulimeun) dengan panjang 24,67 km, Tol Kuala Tj – Tebing Tinggi – Parapat Sebagian Seksi 4 (Sinaksak – P. Siantar) sepanjang 12,37 km, Tol Jakarta – Cikampek II Selatan Paket 3 (Sukabungah – Sadang Segmen Kutanegara – Sadang) sepanjang 8,50 km, dan Tol Probolinggo – Banyuwangi Paket 1 (Gending – Kraksaan) sepanjang 12,88 km.
Di samping itu, pembangunan ruas tol baru yang segera beroperasi juga ditargetkan mendukung kelancaran mudik. Beberapa di antaranya termasuk Tol Binjai – Langsa Seksi 3 (Tj. Pura – Pangkalan Brandan) sepanjang 19 km, Tol Pekanbaru - Padang Seksi Sicincin – Padang sepanjang 36,60 km, Tol Solo – Yogyakarta – NYIA Kulon Progo Paket 1.2 (Klaten – Purwomartani Segmen Klaten – Prambanan) sepanjang 8,60 km, dan Tol Kuala Tj – Tebing Tinggi – Parapat Sebagian Seksi 2 (Kuala Tj – Indrapura) sepanjang 10,15 km.
Dalam rangka memastikan kesiapan jelang mudik, Kementerian PU tidak hanya memfokuskan pada pembangunan tol, tetapi juga pada perbaikan dan pemeliharaan infrastruktur jalan non-tol. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas jalan dan mengurangi titik-titik kemacetan yang kerap terjadi selama masa mudik.
Dody mengungkapkan bahwa kesiapan infrastruktur menjelang mudik adalah salah satu prioritas pemerintah untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan masyarakat. "Kami sangat memperhatikan aspek keselamatan dan kenyamanan pengendara, oleh karena itu, pemeliharaan terhadap infrastruktur jalan terus kami lakukan secara berkala," kata Menteri Dody.
Sebagai langkah antisipasi lain, koordinasi dengan berbagai lembaga dan pihak terkait, seperti kepolisian, dinas perhubungan, serta operator jasa transportasi, terus diperkuat. Kerjasama ini bertujuan untuk memastikan lalu lintas selama mudik berjalan lancar serta meminimalkan risiko kecelakaan dan kemacetan.
Dengan langkah-langkah yang telah direncanakan dan kesiapan infrastruktur yang terus ditingkatkan, diharapkan arus mudik Lebaran 2025 dapat berjalan dengan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Masyarakat pun diimbau untuk memanfaatkan informasi-informasi terkait mudik dari pemerintah demi kelancaran perjalanan mereka.
H2: Optimisme Infrastruktur untuk Mudik 2025
Pemerintah optimis, dengan berbagai kesiapan yang dilakukan, mudik Lebaran 2025 akan menjadi momentum penting bagi masyarakat Indonesia untuk berkumpul dengan keluarga di kampung halaman. Dukungan infrastruktur yang memadai diyakini dapat meningkatkan kenyamanan perjalanan sekaligus menjaga keselamatan para pemudik.
Sebagai penutup, Menko AHY menyatakan bahwa infrastruktur yang dibangun tidak hanya untuk mendukung arus mudik semata tetapi juga untuk memberikan dampak jangka panjang terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat. Dengan infrastruktur handal, mobilitas masyarakat dan distribusi barang dapat berjalan lebih efisien, menggerakkan perekonomian di berbagai daerah.
“Pada akhirnya, kita berharap agar setiap infrastruktur yang dibangun dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat. Selain mendukung kelancaran mudik, ini merupakan investasi bagi masa depan bangsa,” ungkap Menko AHY mengakhiri pembicaraan.
Melalui pertemuan ini, pemerintah terus berkomitmen memastikan kesiapan infrastruktur dan kesiapsiagaan berbagai sektor menjelang mudik Lebaran 2025, sehingga masyarakat dapat merayakan hari kemenangan dengan sukacita dan rasa aman saat berkumpul dengan keluarga tercinta.