Dokter Mengalami Serangan Jantung saat Menangani Pasien

Rabu, 19 Februari 2025 | 21:09:21 WIB
Dokter Mengalami Serangan Jantung saat Menangani Pasien

JAKARTA – Insiden mengejutkan terjadi di RSUD Hasan Sadikin Bandung ketika seorang dokter spesialis jantung, Dr. Haryadi Sutanto, mengalami serangan jantung saat tengah merawat pasien. Kejadian ini tidak hanya menyoroti risiko pekerjaan yang tinggi di dunia medis, tetapi juga tindakan cepat dan responsif tim medis yang berjibaku menyelamatkan nyawa rekan kerja mereka sendiri.

Peristiwa tersebut terjadi pada hari Rabu pagi ketika Dr. Haryadi, yang dikenal dengan reputasinya yang cemerlang dalam dunia kardiologi, sedang memeriksa seorang pasien dengan keluhan nyeri dada. Namun, di tengah-tengah pemeriksaan, Dr. Haryadi tiba-tiba merasakan nyeri hebat di dadanya, yang tak lain adalah gejala serangan jantung. Tanpa disangka, dokter yang seharusnya menjadi penyelamat justru butuh pertolongan.

Rekan-rekan sejawat Dr. Haryadi yang melihat situasi tersebut segera mengambil tindakan. Dr. Rina Marsela, seorang dokter yang juga bertugas saat itu, menjelaskan kejadian tersebut. "Kami semua sangat terkejut. Ini pertama kalinya saya melihat langsung seorang dokter mengalami serangan jantung saat bertugas. Kami langsung memberikan pertolongan darurat sebelum memindahkan beliau ke unit perawatan intensif," kata Dr. Rina.

Tim medis RSUD Hasan Sadikin yang sigap segera memberikan pertolongan pertama dengan melakukan CPR dan menggunakan defibrillator untuk menstabilkan kondisi jantung Dr. Haryadi. Tak lama kemudian, ia secara langsung dipindahkan ke ruang ICU untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Berkat penanganan yang cepat dan tepat, kondisi Dr. Haryadi kini dilaporkan stabil.

Menariknya, Dr. Haryadi dan pasien yang ia tangani akhirnya dirawat bersama dalam satu ruangan. Kejadian unik ini memberikan semangat tersendiri bagi keduanya, dan interaksi mereka menggambarkan sisi humanis dari dunia medis. "Saya merasa beruntung bisa mendapatkan penanganan cepat, dan ternyata kami sama-sama saling mendukung dalam masa pemulihan ini," ujar Dr. Haryadi sambil tersenyum lemah.

Kasus ini juga menjadi pengingat pentingnya perhatian terhadap kesehatan para tenaga medis. Prof. Dr. Astuti Setyarini, Pakar Kesehatan Kerja dari Universitas Padjadjaran, menegaskan bahwa tenaga medis tidak kebal dari risiko kesehatan, terutama mengingat tekanan pekerjaan yang berat. "Para dokter dan tenaga medis seringkali mengabaikan kesehatan mereka sendiri karena dedikasi terhadap pasien. Namun, sangat penting bagi mereka untuk juga menjaga kondisi kesehatan masing-masing, mengingat beban kerja yang tidak sedikit," terang Prof. Astuti.

Menurut data Ikatan Dokter Indonesia (IDI), insiden kesehatan seperti hipertensi dan penyakit jantung merupakan masalah umum di kalangan para pekerja medis, khususnya bagi mereka yang sudah berusia di atas 40 tahun. Direktur RSUD Hasan Sadikin, Dr. Herman Adi, juga menambahkan, "Kami berusaha terus mempromosikan gaya hidup sehat di antara staf medis kami dan menyediakan pemeriksaan kesehatan rutin guna meminimalisir risiko kesehatan yang tidak diinginkan."

Insiden ini juga mendapat perhatian dari Pemerintah Kota Bandung, melalui Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Dr. Retno Wulandari, yang menyampaikan ucapan prihatin dan berkomitmen untuk lebih mendukung kesehatan tenaga medis di wilayah tersebut. "Kami akan terus mendampingi dan memantau kesehatan tenaga medis, serta memberikan dukungan kebutuhan medis yang mereka perlukan," kata Dr. Retno.

Selain itu, kejadian ini membawa keprihatinan dari sejumlah organisasi profesi kesehatan yang mendukung perlunya program kesehatan holistik untuk pekerja sektor kesehatan. IDI menyarankan adanya program relaksasi dan manajemen stres yang lebih baik di setiap fasilitas kesehatan untuk membantu para dokter dan tenaga medis mengatasi tekanan dalam pekerjaan mereka.

Serangan jantung yang dialami Dr. Haryadi juga menimbulkan rasa empati yang mendalam dari komunitas pasien. Mereka memberikan dukungan moral melalui berbagai platform media sosial, menyampaikan doa dan harapan untuk kesembuhan dokter-dokter yang telah berjasa menyelamatkan nyawa mereka.

Kini, baik Dr. Haryadi maupun sang pasien, yang telah berangsur pulih, menjadi simbol dari ketahanan dan semangat kolaboratif di dunia medis. "Kami berharap kejadian ini menjadi pengingat bagi kita semua betapa pentingnya menjaga kesehatan, tidak hanya bagi pasien tetapi juga bagi para dokter dan tenaga kesehatan," tutup Dr. Rina dengan penuh harapan.

Semoga dengan adanya insiden ini, ada langkah-langkah nyata yang dapat diambil untuk menjaga kesejahteraan seluruh tenaga medis agar mereka dapat terus memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat dengan kondisi kesehatan yang prima. 

Terkini

KPR Aman Dengan Cicilan Maksimal 35 Persen Gaji

Senin, 08 September 2025 | 17:27:30 WIB

Gen Z Indonesia Didorong Cerdas Atur Finansial

Senin, 08 September 2025 | 17:27:27 WIB

Mudah Menukarkan Uang Rusak di Bank Indonesia

Senin, 08 September 2025 | 17:27:24 WIB

Investasi Mudah dan Aman Bagi Perintis Pemula

Senin, 08 September 2025 | 17:27:21 WIB

Pertumbuhan Investor Pasar Modal RI Meningkat Pesat

Senin, 08 September 2025 | 17:27:17 WIB