JAKARTA - Dalam upaya untuk meningkatkan keselamatan dan kemudahan akses transportasi bagi mahasiswa, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) berencana untuk mengaktifkan kembali kereta api mahasiswa dengan rute Palembang-Indralaya. Upaya ini ditargetkan akan mulai berjalan pada pertengahan tahun 2025.
Pj. Gubernur Sumsel, Elen Setiadi, menjelaskan bahwa pengoperasian kembali kereta api Kertapati-Indralaya (Kertalaya) merupakan strategi utama Pemprov untuk mengurangi angka kecelakaan yang cukup tinggi di jalur transportasi tersebut. Kereta api Kertapati-Indralaya yang dulu ada pada 2019 akan dioperasionalkan kembali seperti dulu.
Menanggapi Tingginya Angka Kecelakaan
Menurut data yang dihimpun oleh Pemprov Sumsel, angka kecelakaan di rute ini mengalami peningkatan yang signifikan, terutama di kalangan mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) yang sering menggunakan kendaraan pribadi untuk berangkat ke kampus mereka di Indralaya. "Tentunya ini urgent ya, selain karena masih banyaknya kecelakaan, faktor lainnya yaitu jumlah mahasiswa yang tiap tahunnya meningkat," tambah Elen.
Banyaknya mahasiswa yang pindah Studi atau berkuliah di Palembang telah membuat kebutuhan transportasi yang aman dan nyaman menjadi salah satu prioritas utama. Elen Setiadi menekankan bahwa kereta api adalah solusi yang tepat untuk menjawab kebutuhan tersebut. "Tentunya kebutuhan angkutan yang nyaman dan aman sangat diperlukan, semoga ini jadi solusi kebutuhan untuk angkutan," ujarnya.
Pengembangan Infrastruktur Kereta Api
Tak hanya sekadar mengaktifkan kembali jalur kereta, Pemprov Sumsel juga berencana untuk mengembangkan infrastruktur perkeretaapian yang ada saat ini. Salah satu proyek ambisius yang direncanakan mendukung rencana tersebut adalah perpanjangan trase, atau rel kereta, hingga memasuki area kampus Universitas Sriwijaya.
"Nantinya kami ingin sama seperti kampus-kampus yang lain, jadi kereta api langsung masuk ke sana," jelas Elen dalam wawancara terpisah. Gubernur menjelaskan bahwa ketika proyek selesai, mahasiswa akan mampu tiba di area kampus tanpa perlu berganti moda transportasi yang lain, sehingga dapat menghemat waktu dan mengurangi beban transportasi tambahan.
Selain itu, di dalam kampus juga akan disediakan layanan bus untuk mempermudah mahasiswa mencapai berbagai gedung fakultas dan fasilitas kampus lainnya. "Sehingga, di ujung layanan baru dilayani bus di dalam kampus," tambah Elen.
Koordinasi dengan PT KAI dan Pemanfaatan Kereta dari Jawa
Untuk mendukung rencana besar ini, Pemprov Sumsel telah berkoordinasi dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengenai penyediaan unit kereta api yang akan digunakan untuk rute Kertalaya. Elen Setiadi menyebut bahwa kereta yang akan dipakai rencananya diambil dari Pulau Jawa. Kereta-kereta ini merupakan unit yang saat ini tidak digunakan secara optimum di sana.
"Dalam koordinasi kami dengan PT KAI, rencananya akan menggunakan kereta api dari Pulau Jawa yang saat ini tidak optimum," kata Elen. Penggunaan sumber daya yang ada ini juga bagian dari strategi efisiensi biaya dan optimalisasi aset nasional.
Sementara itu, banyak pihak berharap rencana pengaktifan kembali dan pengembangan jalur Kertalaya ini bisa segera terwujud. Dengan beroperasinya kembali jalur ini, diharapkan dapat memberikan dampak yang positif tidak hanya pada keamanan mahasiswa, tetapi juga bagi masyarakat sekitar yang akan memiliki alternatif transportasi yang lebih cepat dan lebih aman.