Hutama Karya Percepat Akses Tol IKN Seksi 3A

Senin, 01 September 2025 | 15:32:04 WIB
Hutama Karya Percepat Akses Tol IKN Seksi 3A

JAKARTA - PT Hutama Karya (Persero) berhasil menuntaskan pembangunan Jalan Tol IKN Seksi 3A Karangjoang–KKT Kariangau sepanjang 9,275 kilometer, dan kini memasuki tahap Provisional Hand Over (PHO). Penyelesaian ruas tol ini membuka peluang uji coba operasional yang akan mempercepat perjalanan menuju kawasan inti Ibu Kota Nusantara (IKN), sekaligus mendorong mobilitas masyarakat, pemerintah, dan pelaku usaha.

Executive Vice President Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, menjelaskan bahwa proyek ini rampung lebih cepat dibanding target semula pada Desember 2025. “Seksi 3A terhubung langsung ke Tol Balikpapan–Samarinda sehingga perjalanan Balikpapan–IKN menjadi sekitar satu jam. Akses yang lebih singkat akan mendukung mobilitas masyarakat, pemerintah, dan pelaku usaha,” kata Adjib.

Konektivitas dengan Tol Balikpapan–Samarinda (Balsam) yang telah beroperasi membuat waktu tempuh dari Balikpapan ke IKN yang sebelumnya 2–3 jam kini terpangkas signifikan. Jalan tol ini diharapkan menjadi penggerak utama pergerakan orang dan barang di wilayah strategis Kalimantan Timur, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan regional.

Dalam pembangunan Seksi 3A, Hutama Karya mengaplikasikan teknologi konstruksi berbasis digital. Mulai dari pemetaan menggunakan drone, desain 3D–5D, hingga GPS paver, seluruh proses dikontrol secara modern. Ruas tol ini juga memperoleh sertifikasi ISO terkait mutu, lingkungan, keselamatan kerja, dan keselamatan jalan, menegaskan standar tinggi dalam pembangunan infrastruktur strategis.

Secara teknis, Tol IKN Seksi 3A memiliki tiga lajur dengan lebar total 16,15 meter, meliputi tiga jembatan yang melintasi Sungai Wain dengan bentang sekitar 1.135 meter, empat overpass, dan satu underpass. Dari total panjang jalan tol, 3,97 kilometer dibangun secara elevated dan 4,17 kilometer at grade. “Ini akan menjadi satu-satunya jalan tol di Indonesia yang tiga kali melewati sungai berkelok dan dilintasi kapal tongkang,” ujar Adjib.

Proyek ini tidak hanya fokus pada infrastruktur, tetapi juga membawa dampak ekonomi dan sosial. Hutama Karya menanam 25.000 mangrove, menghijaukan lereng dengan metode taplok, serta menstabilkan bahu jalan menggunakan rumput gajah. Ratusan tenaga kerja, termasuk masyarakat lokal, terserap dalam proyek ini, sementara puluhan UMKM daerah dilibatkan dalam rantai pasok material dan jasa.

Pembangunan Seksi 3A dilaksanakan melalui kerja sama konsorsium KSO HK–ADHI–BRANTAS. Hutama Karya menekankan penerapan ketat standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) selama konstruksi, dengan pencapaian zero accident dan zero fatality. Hal ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk mengedepankan keselamatan pekerja dan kualitas infrastruktur.

Setelah tahap PHO, Tol IKN Seksi 3A akan memasuki masa pemeliharaan selama 720 hari sebelum dioperasikan penuh. Ruas ini menjadi bagian dari jaringan Tol IKN Seksi 1A–6C yang dijadwalkan tersambung sepenuhnya pada 2028. Penyelesaian seluruh jaringan tol ini diharapkan mampu mendorong konektivitas kawasan inti IKN dan memperkuat distribusi logistik di Kalimantan Timur.

Adjib menambahkan, keberadaan tol ini menghadirkan manfaat ganda: memperpendek waktu perjalanan dan memberikan efek ekonomi bagi masyarakat lokal. “Hutama Karya siap menjalankan penugasan pemerintah demi mempercepat konektivitas IKN dan mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan,” tegas Adjib.

Selain mempercepat akses ke IKN, Tol Seksi 3A juga mendukung pergerakan logistik secara efisien. Dengan infrastruktur ini, distribusi barang dari Balikpapan menuju pusat pemerintahan dan kawasan industri IKN menjadi lebih cepat dan aman, sekaligus menekan biaya transportasi. Hal ini diharapkan dapat mendorong investasi dan aktivitas ekonomi di sekitarnya.

Penerapan metode konstruksi berbasis digital tidak hanya meningkatkan kualitas pekerjaan, tetapi juga mempercepat progres pembangunan. Teknologi drone dan desain 3D–5D membantu tim teknik memetakan lokasi secara akurat, mengantisipasi kendala, serta meningkatkan presisi konstruksi. GPS paver memastikan ketepatan pengecoran jalan tol, menjaga standar mutu sesuai sertifikasi ISO.

Selain infrastruktur fisik, perhatian terhadap aspek lingkungan menjadi prioritas. Penanaman mangrove di kawasan sekitar sungai berfungsi menahan abrasi dan menjaga ekosistem pesisir. Lereng jalan tol dihijaukan dengan metode taplok, sementara rumput gajah dipasang untuk menstabilkan bahu jalan, memperlihatkan komitmen Hutama Karya terhadap keberlanjutan.

Pelibatan masyarakat lokal dan UMKM menegaskan dampak sosial proyek ini. Puluhan UMKM daerah memperoleh peluang usaha, mulai dari penyediaan material hingga jasa pendukung, sementara ratusan tenaga kerja setempat terserap langsung dalam proyek. Strategi ini menambah nilai ekonomi bagi komunitas lokal dan menciptakan multiplier effect di wilayah sekitar.

Tol IKN Seksi 3A menjadi contoh integrasi antara infrastruktur strategis dan pemberdayaan ekonomi. Kombinasi antara kualitas konstruksi, teknologi modern, dan perhatian terhadap lingkungan serta masyarakat menjadikan proyek ini model pembangunan berkelanjutan.

Dengan PHO yang telah dilaksanakan, masyarakat, pemerintah, dan pelaku usaha dapat menikmati uji coba operasional tol, memperoleh akses lebih cepat ke kawasan IKN, serta merasakan manfaat ekonomi secara langsung. Tol Seksi 3A diharapkan menjadi salah satu tulang punggung transportasi Kalimantan Timur, mendukung kelancaran mobilitas, distribusi logistik, dan pertumbuhan ekonomi.

Terkini